29 January 2023

Aku Sendiri Hendak Membimbing Engkau


Ayat ini dikasih oleh seorang teman dekat, kurang lebih di tahun 2013.

10 tahun berlalu, ayat ini masih kusimpan rapi di dompet.

10 tahun berlalu, rasanya baru beberapa bulan belakangan ini, mengerti maksud ayat ini seutuhnya.


"Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." -Keluaran 33:14

Sekilas saat baca, oh iya, hidup kita dibimbing sama Tuhan, jalan sama Tuhan.

Tapi beberapa bulan terakhir ini, bener-bener ngalamin yang tertulis "AKU SENDIRI"

....

Hubungan yang kandas setelah 5 tahun, 

Pergumulan mencari konunitas baru setelah memutuskan untuk selesai dari komunitas yang lama (secara baik-baik tentunya, karena faktor umur dan bukan konflik apapun). 

Menjalani proses yang gak mudah itu, sendirian.

Entah karena umur, entah karena circle, tapi beberapa bulan terakhir yang berat ini, rasanya sendirian banget, teman dekat untuk menceritakan semuanya juga dirasa hanya bisa dihitung jari. Sendirian banget.

Tapi justru dalam kesendirian ini, bener-bener ngalamin yang disebutkan di ayat di atas,

Aku sendiri, alias Tuhan sendiri, gak ada teman lain yang bisa diandalkan, gak ada orang lain yang bisa diharapkan.

Dia sendiri yang membimbing, Tuhan yang kasih tunjuk kemana harus jalan, langkah apa yang harus diambil, mungkin pas dijalanin, kita juga bingung, harus jalan kemana, tapi hari demi hari berlalu, kayak "Eh, Tuhan ternyata bawa aku ke sini, ketemu sama si ini, diberkati dengan si ini dan si itu." Berasa banget di perjalanan aku mencari komunitas yang baru.

Dan memberi ketenteraman. Sekarang bener-bener ngalamin banget, di mana ketika keadaan lagi gak baik-baik aja, rasanya cuma pengen dan bisa nangis, tapi tiba-tiba Tuhan kasih hal-hal yang bikin hati ini jadi percaya lagi, jadi kuat lagi, jadi damai lagi, jadi percaya lagi. 

....

Entah apa yang sedang kamu alami sekarang, tapi yakin deh, Tuhan gak pernah tinggalin kita, gak pernah. Dia selalu ada, selalu membimbing dan memberikan kita ketenteraman, membrikan kita damai. Asalkan kita mau percaya sama Dia, mau buka mata dan hati kita untuk lihat dan ikut tuntunan Tuhan.

Dan lewat proses berat beberapa bulan ini, aku tahu Tuhan sayaaaaaang sekali sama aku, and He loves you too!

*lagi suka denger lagu Waktu Tuhan - GSJS Worship.

29 December 2020

I Surrender All

Tahun 2020 berat banget ya.

Bukan cuma COVID19 semata, tapi dampaknya terlalu banyak, sangat.


Semua perasaan yang terganggu, pikiran yang overthinking, yang kemudian menghasilkan keputusan yang salah, 

yang disesali berapa lama setelahnya. 2020, buat aku, tahun yang wow.


Di awal pandemi, Tuhan bawa aku berapi-api dalamNya, bikin konten @thepotterandhisclay di Instagram seniat itu. Live sana sini, ngobrolin Firman Tuhan sana sini sampai ke berbagai kota lewat zoom call. Sampai aku di titik, wow, 2020 itu ajaib ya Tuhan.


Masuk ke pertengahan tahun sampai akhir Desember ini, Ia ijinkan aku lewat lembah kekelaman. 

Entah mungkin, lembah yang aku pilih sendiri untuk lalui. 

Aku berjalan jauh dari Tuhan, sangat amat jauh sampai aku merasa, 

konten Instagram yang tadinya aku bangga-banggakan, kok jadi terkesan hanya menjual Tuhan. 

Aku memberitakan tentangNya, tapi aku sendiri menjauh dariNya.


Puncaknya mungkin akhir Desember ini, di mana aku merasa, apa yang selama ini menjadi milikku, ternyata hilang.

Sekuat hati aku mencoba memperbaiki semuanya. 

Yang sampai saat ini, aku gak bisa, aku gagal, gak ada yang bisa diperbaiki, terlalu terlambat.


Singkat kisah, iya aku patah hati. 

Sepatah itu sampai, untuk pertama kalinya dalam hidup, aku gak nafsu makan berhari-hari.

Orang yang tahu aku, pasti tahu, makanan itu adalah pelipur laraku. 

Tapi ternyata, lara yang satu ini tidak bisa dihibur dengan makanan enak sekalipun.


Sakit, banget. 

Kesalahan yang ku lakukan, gak bisa aku benahi lagi, gak bisa aku susun lagi. 

Hancur sudah.


Sampai tadi malam, muncul quote ini di explore Instagramku.





God can do more through your surrender, than you can with your control.

Aku kaget, sekaget-kagetnya. 


Selama ini banyak konten yang kubuat, tentang berserah, tentang menyerahkan semuanya ke Tuhan, 

tentang tahu dan menanti bahwa yang terbaik akan Dia berikan.

Lalu saat waktunya ujian praktik, aku lupa, aku mengandalkan kekuatanku untuk merebut kembali apa yang aku lepaskan.


..


Hancur lagi, kali ini hancur karena aku sadar, selama ini aku hanya mempermainkan Tuhan.

Aku lupa, aku lupa mengandalkan Dia dan berserah.

Aku lupa, Tuhan yang punya kuasa atas segalanya.

Aku lupa, selama ini doaku adalah, Tuhan yang pegang kendali atas hidupku.

Kenapa sekarang aku yang merebut kendali itu dan mencoba menguasainya?

...


Tuhan, maafin Christine yang selama ini lari dari Tuhan.

Selama ini ngecewain Tuhan, selama ini manfaatin Tuhan kalau ada maunya doang.

Maafin aku karena aku taruh Tuhan di prioritas kesekian. 

Maafin aku, aku lupa berserah sama Tuhan.

Aku mau kembali sama Tuhan.

Tolong aku biar 2020 ini cukup jadi tahun proses pendewasaanku,

bawa aku di tahun 2021 untuk kembali sama Tuhan.

Oke, Tuhan?

:”)


*now playing: Pulang - GMS

03 June 2020

About The Journey

Hi! It's been a long long time, gak pernah update lagi. A little update on what's happening nowadays is..... COVID19. Sekarang ada pandemi Covid19 yang membuat dunia berubah hampir 180 derajat. Yang dulunya biasa, sekarang jadi aneh, bahkan dilarang. Berpelukan, bercanda tawa dan ngobrol sambil nongkrong. All those things, forbidden. Begitulah kehidupan, suka surprise, ada ada aja. But that is not the update I want to share to you.

Oke, masuk ke topiknya..

Waktu berlalu setelah postingan terakhir aku bahas tentang The Potter and His Clay. Sekarang, followersnya sudah 14.4k puji Tuhan, it's growing very fast. Dan tujuanku di sini, ingin kembali mengingat perjalanan di balik ini, agar kelak aku gak akan pernah lupa, how God has been good and faithful to my life.






Cerita dimulai.. mungkin di tahun 2009 as long as I can remember, (lupa juga tahun persisnya)

Tahun itu ada ibadah akhir tahun di Semarang, singkat cerita pendetanya suruh kita maju ke panggung dan berjalan ke gunung-gunung buatan yang sudah ditentukan, ada 7 pilihan gunung (coba googling tentang 7 spiritual mountains). Intinya, kita yang di situ diminta untuk berdoa dan menentukan, gunung apa yang akan kita lewati, yang mana artinya kita akan conquer that mountain. Jujur, waktu itu aku gak gitu paham, dan bingung. Tapi, ketika aku bingung, tiba-tiba pendeta itu menjelaskan tentang gunung media (salah satu di antara 7 gunung itu), dan aku merasa, ah ini kayaknya aku. Saat itu, tentu aku masih gak tahu apa maksudnya, cuma yauda jalanin aja.

Waktu berlalu, aku ambil kuliah di bagian broadcast journalism, setelah lulus aku masuk di perusahaan majalah GADIS, bisa dibilang perusahaan media nomor satu di zamannya. Sebenernya ini semua kulakukan bukan atas ambisi aku mau mewujudkan si momen gunung tadi, tapi ya karena memang suka aja.

Pas aku udah kerja di GADIS, aku baru keinget, oh mungkin itu ya maksudnya aku conquer media. Aku sekarang ada di media nomor satu nih, apa ya yang bisa aku lakukan. Dulu aku mikir gitu. Dan ternyata sampai aku resign, gak ada significant things yang aku rasa sudah aku lakukan untuk hidup memberi dampak di dunia media.

Sempet kecewa dan mikir, ahhh yaudalah mungkin aku salah waktu itu. Dan akhirnya terlupakan.. 10 tahun setelah itu, saat media sudah beralih jalur dari cetak ke digital, aku baru sadar maksud Tuhan, dan 'janji' Tuhan, ternyata momen gunung itu bukan cuma isapan jempol, tapi selama ini Tuhan tuntun dan membuka jalan untuk aku sampai di titik ini, dengan @thepotterandhisclay yang bisa jadi berkat di berbagai kota di Indonesia.

...
Kita putar waktu sejenak ke tahun 2014, waktu itu aku dipercaya jadi ketua retreat di gerejaku. Saat itu, dua kakak pembina mendapatkan sesuatu untuk aku, satu melihat penglihatan, satu mendapat mimpi. Penglihatannya adalah, aku mendapatkan jubah Debora, iya, hakim sekaligus panglima perempuan yang ada di Alkitab. Jujur saat itu, aku gak ngerti, yang pasti dibilangnya, artinya aku punya karunia untuk memimpin, dan berperang, ya semacam itu.

Yang satu lagi, mimpi tentang aku berdiri di depan pintu, yang di baliknya ada banyaaaak banget anak-anak muda. Lagi-lagi gak ngerti, oh ya mungkin ini semua tentang retreat itu, kan aku ketuanya, ya mungkin itu maksudnya.

6 tahun berlalu, sekarang aku mulai mengerti maksud mimpi dan penglihatan itu. Sama sekali tidak sombong (ya Tuhan jauhkan semua rasa sombong kalaupun ada), tapi aku melihat dampak yang aku buat, melalui @thepotterandhisclay, maupun melalui youth (yang sama yang masih aku pegang sampai sekarang hehe), aku mulai dipercaya untuk jadi teman cerita banyak anak-anak yang umurnya di bawah aku, aku mulai menjadi inspirasi mereka untuk membuat karya yang Tuhan taruh dalam hati mereka, aku mulai memimpin barisan anak-anak yang rasanya mulai ngeh sama panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

..
Lewat kesaksian ini, aku cuma mau sharing, betapa Tuhan itu setia loh sama janjiNya, setia sama apa yang Ia pernah taruh dalam hati kita. Bahkan di saat kita kira itu cuma kebetulan dan iseng-iseng. Tapi Tuhan gak pernah iseng dengan hidup kita. Dia punya panggilan untuk setiap kita, hanya kita perlu peka untuk mengerti dan memahaminya.

Gak mudah, aku butuh belasan tahun untuk sampai di titik ini, untuk sampai di momen, aku bisa dengan yakin berkata panggilanku di dunia media, untuk melayani anak-anak muda khususnya, melalui media. Dulu aku pikir media konvensional, tapi ternyata maksud Tuhan, media digital. Zaman itu bahkan belum berkembang media digital, tapi Tuhan sudah berencana. Hebat ya Tuhan.

..
Satu lagi, setiap proses yang Tuhan ijinkan aku untuk melaluinya, ternyata ujungnya mempersiapkan aku di panggilanku. Misal, aku sempat bekerja di media konvensional, jadi reporter, ternyata membantu aku untuk lancar sekarang saat Instagram LIVE dengan banyak orang hebat melalui akun @thepotterandhisclay. Misal lagi, saat Tuhan ijinkan terjadi pemisahan di gerejaku di tahun 2015, aku melihat banyaaaak sekali pelajaran yang aku ambil, yang bikin aku jadi aku yang sekarang. Tentang kesetiaan, tentang melayani, tentang kerendahan hati, tentang motivasi yang tulus, tentang leadership, wah, semuanya aku belajar dari momen yang waktu itu bikin aku sakit hati dan anxiety attack.

..
So, apa sih yang ada di hati kamu sekarang? Bisikan apa yang Tuhan ucapkan di telingamu? Ia mau kamu melayaniNya di bidang apa? Setiap orang punya bagiannya, jangan lihat kiri kanan, tapi tanya Tuhan, apa tugasmu? Aku yakin Tuhan pasti menuntun kamu, sama seperti Ia menuntun aku. Aku gak lebih hebat dari kalian, aku gagal ribuan kali, aku ngecewain Tuhan, jutaan kali. Aku nyakitin Tuhan, gak terhitung banyaknya. Tapi Tuhan setia, Dia tetap setia.

..
Yuk, kita sama-sama, belajar untuk take position, belajar sama-sama untuk berani melangkah, belajar sama-sama untuk mau ikutin kehendak Tuhan, ikutin alurnya Tuhan, belajar taat meski gak paham, belajar beriman meski hasilnya boro-boro kelihatan. Aku yakin kamu bisa, sebab Tuhan punya rancangan yang indah untuk setiap kita.

I love you all,
God loves you more!


18 September 2019

The Potter and His Clay

I'll have a quick update for you all (and for me to remind myself of what is happening today).

21 February 2019 I started a new project on Instagram called @thepotterandhisclay. Actually, in that moment, I was facing a quarter life crisis where I feel insecure about job I have, about ministry I have, about love life, about future, basically about everything.

And through a conversation with a friend, I decided to make this project, iseng, just for the sake of writing what's in my heart and mind. Since no one now reads blog anymore. I think, Instagram is a good medium.

Then the journey started.

Ah, the name itself, came from caption I once posted on my personal instagram. The Potter means God, the clay is us, His people. Do as His will, and we are the clay will be made to perfection in His eyes, used as the tool to spread the goodnews, to bring Him glory.

Throughout the journey, all I can see is, whoa, God is so so so great.

Started from 0, and now it has 6k followers, and I believe, more to come.

Intimate with God, and His wisdom brings favor in God's eyes and people's eyes.
That is I believe.


I've seen God touched soooo many people through this account, He talked with sooooo many people outthere, pour out His love, just by the words, through me. It's crazy feeling, can be used for His kingdom. Still imperfect, somethings fall down on sin, but God is too great. He keeps saying things in my heart and mind, to be spread to the public.

And one thing I believe, when God work through me, He will work in me too.
I'm now a work in progress, like a clay, in progress to become something beautiful.

More to come, more to come.
Can't thank God enough.
It started with doubt, but now I know, my purpose. I know what I'm doing. I know that my life can be useful.

Our God is a game changer.
He can change the situation.
Bad to good.
Doubt to confidence.
Failure to victory.

Yes, and amen!

20 May 2019

Di Atas Batu Karang

It gonna be a short post sih I guess.. Karena menulis ini sebenernya cuma untuk nyatet biar one day gak lupa, karena for me personally, ini so sweet banget. Setiap cerita kisah ini ke temen lain, kok ya hangat di dada dan di pelupuk mata.

Ceritanya beberapa waktu lalu, di youth gwe kedatengan beberapa temen bule dari YWAM (youth with a mission) New Zealand. Mereka kayak sekolah misi, dan pas lagi datang ke Jakarta. Simpel, cuma dateng, ikut ibadah dan drama plus kesaksian singkat.

Udah kelar ibadah, langsung pada mingle, bule-bule sama kita-kita, ngobrol banyak, ada yang saling doain, duh sweet deh. Terus lihat temen gwe didoain ampe nangis gitu, gejolak dalam hati pengen didoain juga, gak ada request khusus sih mau didoain apa, tapi pengen aja.

Gwe, seperti biasa lupa didoain apa lengkapnya. Tapi ada dua yang gwe inget, satu dia bilang kurang lebih begini..
"I see you, building your house with the Lord upon the rock." kurang lebih begini, lupa sisanya.
yang kedua dia bilang gini..
"The Lord knows your desire, He wants it to be happen more than your own desire."

Image result for build your house on the rock bible verse

KAN GIMANA GAK MEWEK.

Sedih aku tuh dengernya, lebih ke terharu sih.

Bangun rumah di atas batu sama Tuhan. It somehow like a reward for me for what I've done.
Dan untuk desire, I have a lot of desires, punya rumah sendiri, nikah, hehe dan lainnya.
God knows, dan Dia peduli.

Udah gitu aja yang mau gwe tulis,
cuma.. Tuhan kok sweet banget ya.

:")

Don't give up guys!

03 April 2019

Journey of Faith

Namanya iman, gak ada yang mudah.
Btw, postingan ini ditulis jam 01.55, mata sepet, tapi hati berdebar pengen sharing.
Mohon dimaklumi kalau banyak salah tulis.

What I wanna share is, salah satu proses perjalanan iman gwe.
Yakin, hampir kalian semua tahu proses yang terjadi di tahun 2015 yang menerpa the church I grow up in. Harus memutuskan milih leave atau stay. I wrote about this before.

Sulit, banget.
Tapi saat itu, kenceng banget Tuhan suruh untuk stay. Gwe yang jarang bisa ngeh maunya Tuhan saat itu, yakin banget kalau Tuhan cuma taruh 1 kata, pemurnian.

Waktu berjalan, kondisi bukannya membaik meski denger sendiri Tuhan ngomong apa di hati.
Boro-boro membaik, yang ada memburuk
You can't tell berapa liter air mata yang jatuh setiap harinya.

Btw, I was in charge (or I am still in charge) to my youth community.
Saat itu, ambyar... dari 70an orang, sisa less than 15 orang.
Bayangin, bubar aja deh mendingan kalau di pikir-pikir.

Dari masanya sangat berkobar-kobar, sampai di satu waktu, aku inget banget, I once told my former youth pastor gini..
"Ko, apapun yang bisa aku lakukan, i'll do it. Tapi jangan bubarin youthnya."
Kalau inget masa itu, mau nangis.
Betapa I was passionate to jalan terus pantang mundur.

Waktu berlalu, jemaat gak nambah, masalah makin banyak.
Youth pastor zaman itu diganti, seperti gak ada yang peduli sama nasib youth.
Banyak masalah internal, sementara ibadah tetep harus jalan.
I spent my saturdays, crying melukin tiang deket pantry gereja gwe, beneran.
Dari super passionate, sampai ke mati rasa dan mau nyerah.
Bahkan di satu titik, menyesal memilih untuk tetap setia di wadah ini.

3 tahun lebih berlalu.
Here I am, melihat kuasa dahsyat Tuhan atas wadah yang sama, dimana dulu gwe mau menyerah.
Hari ini gwe melihat penyertaan Tuhan wow banget.
HadiratNya tiap ibadah, melihat jemaat yang tiba-tiba datang dengan sendirinya dan bertumbuh dahsyat dalam Tuhan.
Melihat para pengerja yang tadinya bodo amat, sekarang jadi berlari kencang mengejar Tuhan.
Satu demi satu mendapatkan penglihatan, karunia nubuatan, pokoknya lagi pada gila-gilaan sama Tuhan.

Malam ini gwe termenung.
Perjalanan iman memang gak mudah.
Butuh 3 tahun lebih untuk gwe melihat hasil dari ketaatan gwe sama Tuhan waktu itu.
Butuh 3 tahun lebih untuk gwe, diombang-ambingkan kenyataan.
Dari momen merasa, gwe yakin Tuhan bilang A.
Lalu proses demi proses datang, kenyataan gak sesuai harapan.
Lalu kecewa dan putus asa.
Butuh 3 tahun lebih untuk gwe tetap setia dengan apa yang pernah gwe yakinin, sampai akhirnya gwe mulai melihat jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul selama 3 tahun terakhir.
Wow.

What a journey of Faith.



Aku gak tahu apa masalah yang lagi kamu hadapi,
tapi aku tahu rasanya, berjalan dengan penuh kebimbangan.
Aku tahu rasanya kecewa ketika kenyataan gak sesuai harapan.
Aku tahu rasanya marah, sedih dan menyesal dengan keputusan yang pernah aku ambil.
Aku tahu rasanya lelah dan capek menjalani ini semua tanpa melihat titik terang.
Aku tahu rasanya merasa sendirian tanpa ada siapapun.
Percayalah, aku tahu rasanya merasa gagal.

Tapi selama 3 tahun lebih itu, satu hal yang aku pegang.
"Tuhan membawa aku sejauh ini, tidak untuk meninggalkanku hanya sampai di sini."

Kepercayaan aku dengan rencana Tuhan yang jauh lebih besar membuat aku tetap bertahan di saat aku gak punya alasan lain untuk bertahan.
Asalkan satu, apapun proses iman yang sedang kamu alami, awali dengan kehendak Tuhan buat hidupmu.
Kalau memang kamu menjalani proses yang sesuai dengan kehendakNya, percayalah, semuanya akan berujung kemenangan.

Perjalanan iman itu gak mudah. Tapi ketika kita tahu, kita di jalan yang Ia rancangkan untuk kita, percayalah, kekuatan datang dari Tuhan.
Aku berani terus melangkah, karena aku terus teringat apa yang Ia taruh kuat dalam hatiku, Stay.

Ceritanya akan berbeda, jika sedari awal, kamu menjalani ini semua tanpa ada jawaban pasti dari Tuhan di hatimu.
Jadi, untuk setiap apapun yang kamu ingin lakukan, pastikan Ia berbicara di hatimu, lalu jalani.

Again, postingan ini dibuat pukul 02.13 (setelah selesai ketik), maafkan kalau kalian mungkin kurang paham apa yang gwe tulis. HEHEE.

#nowplaying Tuhan ada dan melihat - Sari Simorangkir

17 February 2019

Jangan mau jadi bulan-bulanan Iblis.

Hidup itu kayak pertandingan tinju.
Lebih spesifik, kita vs iblis.
Entah cuma terjadi di gwe, atau terjadi di kalian juga.
Gwe sama iblis, tonjok-tonjokan.
Kadang dia kalah, tapi gwe merasa, setiap gwe merasa gwe menang.
Seconds after, i've got beaten. Dibales sampai jatuh.
Tapi, begitulah pertandingan tinju.
Saling tonjok sampai salah satu diantaranya memilih untuk nggak bangkit lagi.
Yang pasti, itu gak ada di agenda kita.
Karena sedari awal, kita dilatih, dipersiapkan, direncanakan untuk menang.
Jadi, setiap kita jatuh dan merasa gagal, kita punya 10 detik untuk bangkit kembali.

...
Tadi pas worship moment di ibadah youth, gwe yang lately naik turun spiritnya ini, berasa b aja awalnya. Tapi kok tiba-tiba makin bergetar ya di hati. Sebut saja, gwe abis lagi-lagi nggak taat. Lalu satu revelation muncul di hati..

Kenapa Tuhan benci sama dosa?
Engga, Tuhan gak benci sama pendosanya.
Tuhan benci sama dosa, karena itu jauhin pendosanya sama Tuhan.
Nothing you can do can make God love you less.
Tapi ketika kita berdosa, kita kasih kunci kuasa dan otoritas ke iblis, buat intimidasi kita.
Dengan kita berbuat dosa, pasti ada bisikan..

"Lu tuh gak layak, lu tuh gak pantes."
"Tuhan gak sayang sama lu, lu kotor."
"Tuhan gak peduli sama lu, lihat, keluarga lu berantakan."

dan tahu gak, Tuhan sedih banget ketika kita bikin dosa, karena kita pasti bakal lebih dengerin iblis, bukan Tuhan. Take 5 seconds to reflect, iya kan?

dan dalam sekejap gwe mewek sejadi-jadinya, bingung juga kenapa. Tapi kayak, seakan sepercik ngerasain rasa sedih Tuhan kalau anak-anakNya bikin dosa, kalau anak-anakNya ngelakuin hal yang gak patut dilakuin anak Tuhan, kalau anak-anakNya gak taat. Nangis seada-adanya.

Lalu revelation tentang pertandingan tinju itu muncul di hati.
Satu kalimat, jelas..
"Jangan mau jadi bulan-bulanan Iblis."

Image result for tinju

Kalau saat ini kamu merasa lagi dihantam iblis, bangkit.
You have 10 seconds to rise up.
Ingat, Pelatih kamu pernah ngalahin iblis, sedalam-dalamnya.
Kamu pun, didesain untuk menang.

...

Gak sampai di sana, pas bubar youth, gwe nyamperin istrinya my youth pastor yang lagi sharing sama salah satu jemaat. terus pas gwe denger... kisahnya dia tentang, intimidasi. Dia pas lagi ibadah dia merasa dia gak layak. Wah, my spirit screams, lah, ini yang tadi banget barusan gwe dapet, tentang intimidasi, tentang harus bangkit, tentang gak ada dosa apapun yang bikin Tuhan gak sayang sama kita.

Kaget. Secepet itu Tuhan bukain sesuatu untuk disampaikan ke orang lain.
...

Ya, secepat itu sekarang Tuhan sedang bekerja.
Don't miss out.
Catch the train!

#nowplaying: Whole Heart (Hillsong United)