03 June 2020

About The Journey

Hi! It's been a long long time, gak pernah update lagi. A little update on what's happening nowadays is..... COVID19. Sekarang ada pandemi Covid19 yang membuat dunia berubah hampir 180 derajat. Yang dulunya biasa, sekarang jadi aneh, bahkan dilarang. Berpelukan, bercanda tawa dan ngobrol sambil nongkrong. All those things, forbidden. Begitulah kehidupan, suka surprise, ada ada aja. But that is not the update I want to share to you.

Oke, masuk ke topiknya..

Waktu berlalu setelah postingan terakhir aku bahas tentang The Potter and His Clay. Sekarang, followersnya sudah 14.4k puji Tuhan, it's growing very fast. Dan tujuanku di sini, ingin kembali mengingat perjalanan di balik ini, agar kelak aku gak akan pernah lupa, how God has been good and faithful to my life.






Cerita dimulai.. mungkin di tahun 2009 as long as I can remember, (lupa juga tahun persisnya)

Tahun itu ada ibadah akhir tahun di Semarang, singkat cerita pendetanya suruh kita maju ke panggung dan berjalan ke gunung-gunung buatan yang sudah ditentukan, ada 7 pilihan gunung (coba googling tentang 7 spiritual mountains). Intinya, kita yang di situ diminta untuk berdoa dan menentukan, gunung apa yang akan kita lewati, yang mana artinya kita akan conquer that mountain. Jujur, waktu itu aku gak gitu paham, dan bingung. Tapi, ketika aku bingung, tiba-tiba pendeta itu menjelaskan tentang gunung media (salah satu di antara 7 gunung itu), dan aku merasa, ah ini kayaknya aku. Saat itu, tentu aku masih gak tahu apa maksudnya, cuma yauda jalanin aja.

Waktu berlalu, aku ambil kuliah di bagian broadcast journalism, setelah lulus aku masuk di perusahaan majalah GADIS, bisa dibilang perusahaan media nomor satu di zamannya. Sebenernya ini semua kulakukan bukan atas ambisi aku mau mewujudkan si momen gunung tadi, tapi ya karena memang suka aja.

Pas aku udah kerja di GADIS, aku baru keinget, oh mungkin itu ya maksudnya aku conquer media. Aku sekarang ada di media nomor satu nih, apa ya yang bisa aku lakukan. Dulu aku mikir gitu. Dan ternyata sampai aku resign, gak ada significant things yang aku rasa sudah aku lakukan untuk hidup memberi dampak di dunia media.

Sempet kecewa dan mikir, ahhh yaudalah mungkin aku salah waktu itu. Dan akhirnya terlupakan.. 10 tahun setelah itu, saat media sudah beralih jalur dari cetak ke digital, aku baru sadar maksud Tuhan, dan 'janji' Tuhan, ternyata momen gunung itu bukan cuma isapan jempol, tapi selama ini Tuhan tuntun dan membuka jalan untuk aku sampai di titik ini, dengan @thepotterandhisclay yang bisa jadi berkat di berbagai kota di Indonesia.

...
Kita putar waktu sejenak ke tahun 2014, waktu itu aku dipercaya jadi ketua retreat di gerejaku. Saat itu, dua kakak pembina mendapatkan sesuatu untuk aku, satu melihat penglihatan, satu mendapat mimpi. Penglihatannya adalah, aku mendapatkan jubah Debora, iya, hakim sekaligus panglima perempuan yang ada di Alkitab. Jujur saat itu, aku gak ngerti, yang pasti dibilangnya, artinya aku punya karunia untuk memimpin, dan berperang, ya semacam itu.

Yang satu lagi, mimpi tentang aku berdiri di depan pintu, yang di baliknya ada banyaaaak banget anak-anak muda. Lagi-lagi gak ngerti, oh ya mungkin ini semua tentang retreat itu, kan aku ketuanya, ya mungkin itu maksudnya.

6 tahun berlalu, sekarang aku mulai mengerti maksud mimpi dan penglihatan itu. Sama sekali tidak sombong (ya Tuhan jauhkan semua rasa sombong kalaupun ada), tapi aku melihat dampak yang aku buat, melalui @thepotterandhisclay, maupun melalui youth (yang sama yang masih aku pegang sampai sekarang hehe), aku mulai dipercaya untuk jadi teman cerita banyak anak-anak yang umurnya di bawah aku, aku mulai menjadi inspirasi mereka untuk membuat karya yang Tuhan taruh dalam hati mereka, aku mulai memimpin barisan anak-anak yang rasanya mulai ngeh sama panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

..
Lewat kesaksian ini, aku cuma mau sharing, betapa Tuhan itu setia loh sama janjiNya, setia sama apa yang Ia pernah taruh dalam hati kita. Bahkan di saat kita kira itu cuma kebetulan dan iseng-iseng. Tapi Tuhan gak pernah iseng dengan hidup kita. Dia punya panggilan untuk setiap kita, hanya kita perlu peka untuk mengerti dan memahaminya.

Gak mudah, aku butuh belasan tahun untuk sampai di titik ini, untuk sampai di momen, aku bisa dengan yakin berkata panggilanku di dunia media, untuk melayani anak-anak muda khususnya, melalui media. Dulu aku pikir media konvensional, tapi ternyata maksud Tuhan, media digital. Zaman itu bahkan belum berkembang media digital, tapi Tuhan sudah berencana. Hebat ya Tuhan.

..
Satu lagi, setiap proses yang Tuhan ijinkan aku untuk melaluinya, ternyata ujungnya mempersiapkan aku di panggilanku. Misal, aku sempat bekerja di media konvensional, jadi reporter, ternyata membantu aku untuk lancar sekarang saat Instagram LIVE dengan banyak orang hebat melalui akun @thepotterandhisclay. Misal lagi, saat Tuhan ijinkan terjadi pemisahan di gerejaku di tahun 2015, aku melihat banyaaaak sekali pelajaran yang aku ambil, yang bikin aku jadi aku yang sekarang. Tentang kesetiaan, tentang melayani, tentang kerendahan hati, tentang motivasi yang tulus, tentang leadership, wah, semuanya aku belajar dari momen yang waktu itu bikin aku sakit hati dan anxiety attack.

..
So, apa sih yang ada di hati kamu sekarang? Bisikan apa yang Tuhan ucapkan di telingamu? Ia mau kamu melayaniNya di bidang apa? Setiap orang punya bagiannya, jangan lihat kiri kanan, tapi tanya Tuhan, apa tugasmu? Aku yakin Tuhan pasti menuntun kamu, sama seperti Ia menuntun aku. Aku gak lebih hebat dari kalian, aku gagal ribuan kali, aku ngecewain Tuhan, jutaan kali. Aku nyakitin Tuhan, gak terhitung banyaknya. Tapi Tuhan setia, Dia tetap setia.

..
Yuk, kita sama-sama, belajar untuk take position, belajar sama-sama untuk berani melangkah, belajar sama-sama untuk mau ikutin kehendak Tuhan, ikutin alurnya Tuhan, belajar taat meski gak paham, belajar beriman meski hasilnya boro-boro kelihatan. Aku yakin kamu bisa, sebab Tuhan punya rancangan yang indah untuk setiap kita.

I love you all,
God loves you more!


0 comments: