Sabtu lalu di Youth GBI Senayan City abis kedatengan temen-temen dari opendoors, organisasi yang membela para hamba-hamba Tuhan dan para Christian yang persecuted, yang disiksa, dipenjara, nyaris dibunuh karena iman mereka ke Tuhan Yesus. Yes, at this time yang katanya demokrasi, masih banyaaaak banget koq orang-orang yang gak bisa dengan bebas tell people 'hello, i'm a christian'.
Bukan cuma di luar negeri, tapi di Indonesia juga masih banyaaaak banget orang-orang yang diserang dan dihadang kalau mereka mau ibadah, banyak gereja yang ditutup paksa. And when i was listening to their testimony, gwe termenung dan berpikir....
Harga yang mereka harus bayar dengan keep on sticking to Christ itu mahal banget, disiksa secara fisik, mental juga jadi merosot. But how about us? Kalau kita denger kisah kayak gitu, apa reaksi kita? Paling cuma sebatas kasihan, empati, sending them money and stuffs, dan berdoa untuk mereka. But then selang beberapa menit gwe berpikir, kita juga punya harga yang harus dibayar.
Bukan harga berupa siksaan secara fisik, tapi harga yang harus dibayar untuk keep on sticking with Christ. Contohnya apa? Say 'no' when the world says 'yes'. Pernah gak sih kalian dianggep 'freak', dianggep 'aneh' karena kalian punya satu prinsip yang 'beda' sama yang dunia ajarin? Pernah gak kalian dibully, dicaci maki, dimusuhin, dijauhin karena kalian punya prinsip 'all things i do, i just wanna glorify Him'?
Misalnya, saat semua temen-temen kalian bilang 'it's okay buat dating sana sini, pacaran aja sana sini, gimana tau yang terbaik kalau loe gak nyobain?' what will you do? akhirnya luluh dengan logic mereka yang masuk akal, atau tetap berpegang pada prinsip 'i will date the man/woman God tells me to date'. Atau disaat temen-temen kalian bilang 'gile lo, gak ngerokok gak gaul?', what will you do? Luluh dengan label 'biar dianggep gaul', atau stick to what God says, 'tubuhmu adalah Bait Allah'. Atau disaat temen-temen lo bilang 'woy loe tuh dodol banget sih, udah digituin, udah dikhianatin, udah dianggep cupu, ajak ribut aja itu orang', what will you do? Memutuskan untuk membalas? atau ikutin kata Tuhan, 'forgive', meskipun semua orang ngatain elo, freak.
What will you? In my opinion, that's the cost we should pay, itu harga yang harus kita bayar dengan mengikut Yesus di lingkungan yang aman buat kita beribadah, Iya, kita gak dikejer, gak dimasukin penjara karena percaya Tuhan. Tantangan yang kita hadapi adalah 'dianggep aneh, dijauhin, dianggep freak, dikata-katain sok rohani'. It's all the cost that we should pay.
Masalahnya sekarang, maukah kita membayar harga yang harus kita bayar itu? ;)
Bukan cuma di luar negeri, tapi di Indonesia juga masih banyaaaak banget orang-orang yang diserang dan dihadang kalau mereka mau ibadah, banyak gereja yang ditutup paksa. And when i was listening to their testimony, gwe termenung dan berpikir....
Harga yang mereka harus bayar dengan keep on sticking to Christ itu mahal banget, disiksa secara fisik, mental juga jadi merosot. But how about us? Kalau kita denger kisah kayak gitu, apa reaksi kita? Paling cuma sebatas kasihan, empati, sending them money and stuffs, dan berdoa untuk mereka. But then selang beberapa menit gwe berpikir, kita juga punya harga yang harus dibayar.
Bukan harga berupa siksaan secara fisik, tapi harga yang harus dibayar untuk keep on sticking with Christ. Contohnya apa? Say 'no' when the world says 'yes'. Pernah gak sih kalian dianggep 'freak', dianggep 'aneh' karena kalian punya satu prinsip yang 'beda' sama yang dunia ajarin? Pernah gak kalian dibully, dicaci maki, dimusuhin, dijauhin karena kalian punya prinsip 'all things i do, i just wanna glorify Him'?
Misalnya, saat semua temen-temen kalian bilang 'it's okay buat dating sana sini, pacaran aja sana sini, gimana tau yang terbaik kalau loe gak nyobain?' what will you do? akhirnya luluh dengan logic mereka yang masuk akal, atau tetap berpegang pada prinsip 'i will date the man/woman God tells me to date'. Atau disaat temen-temen kalian bilang 'gile lo, gak ngerokok gak gaul?', what will you do? Luluh dengan label 'biar dianggep gaul', atau stick to what God says, 'tubuhmu adalah Bait Allah'. Atau disaat temen-temen lo bilang 'woy loe tuh dodol banget sih, udah digituin, udah dikhianatin, udah dianggep cupu, ajak ribut aja itu orang', what will you do? Memutuskan untuk membalas? atau ikutin kata Tuhan, 'forgive', meskipun semua orang ngatain elo, freak.
What will you? In my opinion, that's the cost we should pay, itu harga yang harus kita bayar dengan mengikut Yesus di lingkungan yang aman buat kita beribadah, Iya, kita gak dikejer, gak dimasukin penjara karena percaya Tuhan. Tantangan yang kita hadapi adalah 'dianggep aneh, dijauhin, dianggep freak, dikata-katain sok rohani'. It's all the cost that we should pay.
Masalahnya sekarang, maukah kita membayar harga yang harus kita bayar itu? ;)
0 comments:
Post a Comment