Kenapa judulnya part2?
Yap karena gwe pernah ngebahas tentang anak panah juga diSINI.
Terus kenapa dibahas ulang?
Karena kemarin pas ibadah hari Minggu, Pendetanya ngomongin ini lagi, dan yes, it hit me!
ANAK PANAH.
Anak panah itu dibuat untuk apa sih? Hit the target! Yes it is.
Seringkali kita, diibaratkan sebagai anak panah.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. -Mazmur 127:4
Kemarin, Rick Riding, pendetanya sharing tentang ini..
Anak Panah. Untuk membuat anak panah ini tajam, harus diasah. Anak panah ini harus tajam supaya ketika ada masanya ia dipakai, ia harus menancap ke targetnya. Diasah itu gak mudah, diasah itu sakit, diasah itu proses. Ketika anak panah itu udah diasah sampai tajam, gak selalu langsung anak panah itu dipakai. Ada masanya anak panah itu disimpan di kantung si pemanah, sampai ada waktunya anak panah baru dilepas menuju sasarannya.
and it's definitely sama kayak hidup kita.
Kita sebagai anak panahnya, yes, kita melalui berbagai proses pengasahan. Keegoisan kita dikikis, kelemahan kita diproses, kesombongan kita dikeruk, atau lainnya. Proses kehidupan yang kamu alami, yang Tuhan ijinkan terjadi di hidup kamu.. ketika kita dalam proses itu, sekeliling kita bilang, 'sabar ya.. sabar.. nanti kita pasti tau the reason why God let things happen', atau pada bilang 'sabar, semua indah pada waktunya..' Yes. Dan kita sabar menanti selama proses sakit itu, tapi after that, mana? kita gak ngeliat kita melejit. Seperti yang biasa anak panah alami, setelah di proses, lalu dia melesat ke tujuannya. Mana? Hidup kita gak kayak gitu.
Ternyata kita lupa.
Ada masanya anak panah, setelah diasah, bukan langsung ditembakkan ke tujuannya, tapi malah masuk ke kantong si pemanah. Gelap, dan dingin. Yes. Bukannya kita melihat Tuhan membawa kita ke tujuannya yang indah, kita malah merasa itu, gelap, dingin, alone, lonely, the times when we feel, 'GOD, where are you?'
Tapi inget lagi kisah anak panah. Anak panah gak diciptakan buat stay di dalam kantung si pemanah for whole life, ada waktunya anak panah ini akan melesat tajam ke sasarannya, ke targetnya.
Jadi, kalau kamu orangnya, kamu yang merasa setelah melalui berbagai proses berat dalam hidup kamu, kamu merasa God leave you, kamu merasa Tuhan dimana? apa Tuhan lupa sama kamu. Yes you know the answer. NO! He will never leave and forsake you. Bahkan, Tuhan Yesus sendiri pernah ada di masa itu, ingat waktu Dia di taman getsemani? apa yang dia rasain?
“Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya
menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas
22:44)”.
Bahkan gak cuma pada masa itu, ketika Dia di kayu salib, inget apa yang Dia katakan?
About three in the afternoon Jesus cried out in a loud voice, “Eli, Eli, lema sabachthani?” (which means “My God, my God, why have you forsaken me?”) -Matthew 27:46
Tapi, ingat apa yang terjadi setelah itu?
Yes. He conquered.
Dia memenagkan pertandingannya, He win over the death, dan karena Dialah kita yang harusnya menerima upah maut jadi punya kesempatan untuk live once again dan gak harus nanggung dosa-dosa kita itu.
I'm now surrounded by some people i know yang lagi ngalamin masa-masa itu. Setelah ngalamin masa sukarnya luar biasa, ngalamin masa proses pengasahannya, tapi bukannya terbang melesat, sekarang malah ngalamin masa alone, lonely and feeling abandoned itu.
Nothing left to say selain, bertahan. Endure.
Dan percayalah, your time will come, waktu itu akan tiba. Ketika kamu, anak panah yang selama ini disimpang di kantung pemanah, kemudian diletakkan di busur, ditarik sedemikian rupa, hingga kamu melesat jauh, tepat mengenai sasaran. Tepat mengenai tujuan yang diciptakan untuk kamu. Tujuan yang melebihi perkiraan kamu, tujuan yang pada akhirnya akan membuat kamu menyadari, betapa selama ini, all the process, are worth to wait for.
:")
2 comments:
Ah, Mr Rick Riding... I owe him a bunch of thanks :) Tidak selamanya diasah tidak selamany disimpan, ada saatny Tuhan selesaikan semuanya.
yes. like you posted on your blog too :D
Post a Comment