21 October 2013

Sikap hati yang benar.

Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik. -Amsal 25:26

Beberapa hari lalu pas lagi SaTe, ayat ini kebaca dan merema dalam hati sepanjang malam.

Orang benar yang kuatir itu dianggap sebagai mata air yang keruh dan sumber yang kotor di hadapan orang fasik. Bagi gwe, ini dalem loh artinya. Bagi orang fasik, dan bagi semua orang harusnya, orang benar itu harusnya jadi teladan, jadi cerminan yang baik, jadi sumber 'air' alias sumber 'kehidupan', alias dari hidup orang benar harusnya mengalir sesuatu yang menyegarkan bagi orang lain, bagi orang fasik khususnya.

Dan jengjeng, orang benar yang kuatir. Bayangin, orang benar, itu tau Tuhan Maha Sanggup, Tuhan Maha Kuasa, Tuhan Maha segalaaaanyaaa, dan masih kuatir? Ya jelas, bukan jadi mata air yang bersih tapi jadi mata air yang keruh dan sumber yang kotor.

Bulan Oktober ini, terlalu banyak hal WOW yang terjadi dalam hidup gwe, mau dari yang senengnya WOW, ada. Sedihnya WOW, ada. Kecewanya WOW, juga ada... mau perasaan apapun, ada banget di bulan ini. Intinya judul bulan ini buat gwe adalah, proses. Dan Minggu kemaren, pendeta yang kotbah di gereja bagus banget isi sharingnya, doi kotbah tentang arti nama Naftali, yaitu struggle, tapi Naftali punya sikap hati dan respon yang benar dan akhirnya yang Naftali dapetin adalah,

Tentang Naftali ia berkata: "Naftali kenyang dengan perkenanan dan penuh dengan berkat Tuhan" -Ulangan 33:23.

Yak, jadi intinya kotbahnya adalah, ketika kita dihadapain sama masalah, kita tetep harus punya karakter yang indah karena kita tahu ujungnya kita pasti menang. Hadapi dengan hati yang tetap bergembira, respon yang tetap benar karena kita tahu ujungnya.

sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu. -Ulangan 20:4

No testimony without test.
No progress without problem.
No gain without pain.
No crown without cross.

Dan satu hal yang jleb banget memang, kata pendetanya: 'Dalam hidup ini, kita lebih banyak dirugikan karena respon kita yang salah ketika kita berhadapan dengan masalah daripada masalahnya itu sendiri'. dan bener banget! Gwe sering banget begini, awalnya mungkin salahnya dikit, tapi karena gwe lebay, atau karena gwe ngamuk sendiri, ngambek sendiri atau apalah, ujungnya masalahnya jadi lebih gede dari sebelumnya.

Alias, ketika kita berhadapan sama yang namanya masalah, apapun itu, masalah keluarga, masalah hubungan, masalah cinta, masalah pekerjaan, masalah pelayanan, masalah APAPUN. Jangan berani-beraninya kita kuatir, jangan takut, jangan dan jangan, karena apa? Karena kita tahu Tuhan beserta kita, dan kalau kita, orang benar kuatir, ingat apa yang Salomo bilang, kita jadi mata air yang keruh dan sumber yang kotor.

Dan lagi-lagi Tuhan terlalu sabar, lagi-lagi Dia mengingatkan gwe yang terlalu khawatiran untuk tidak khawatir, tentang apapun dan tetep punya sikap hati yang bener. 

 ps: untuk cerita betapa WOWnya bulan ini, i'll post later ketika waktu dan niat banyak... *karena (mungkin) akan panjang*
This entry was posted in

0 comments: