17 April 2013

For my dearly friend,

Good friends are like stars. You don't always see them, but you know they're always there.


Beberapa malam yang lalu gwe terlibat pembicaraan cukup sengit dengan seorang teman. I don't know what she really feels, tapi dari apa yang gwe tangkap, she feels abandoned by her friends, dia merasa dilupakan, dia merasa ditinggal. Butuh waktu yang cukuppppp lama buat meyakinkan dia bahwa her friends still there, dan entah argumen gwe berhasil bikin dia percaya atau engga, but i think, she still in doubt.

Keinginan manusia yang paling dalam, kebutuhannya, bukan cuma makanan, minuman, pakaian, tapi jauh daripada itu, rasa dibutuhkan, rasa diperhatikan, dan rasa dikasihi. Those are the most vital yang dibutuhin sama seorang manusia, or let say, anak-anak muda zaman sekarang.

Let me tell you something, this is not only a theory, but this is a testimony. Ini bukan cuma ngemeng-ngemengnya gwe aja, tapi ini pernah gwe alamin. Yep gwe pernah ngalamin masa-masa dimana rasa-rasanya i'm alone, rasa-rasanya no one cares, rasa-rasanya temen-temen gwe asik sendiri while i'm in trouble.. (this is what you feel right now, isn't it young lady?)

Kemaren gwe nonton film bagus banget, judulnya ME AGAIN, dan ada quote yang gwe suka banget dari film itu, it says, Here's what you need to understand, what you feel IS a choice! Happiness is a decision you make. Bosen gak sih denger kalimat ini, happiness is a decision! Beribu kali baca kalimat ini, tapi tetep aja banyak orang yang masih gak nangkep apa artinya, masih membiarkan dirinya, hatinya, jiwanya hancur digerogotin sama yang namanya 'rasa-rasanya'.

Remember this thing, your friends are human, mereka bukan alien yang punya indra keenam or something, mereka bukan Tuhan yang Maha Tahu apa yang lagi kalian alami, mereka butuh dikasih tau, mereka butuh kalimat pembuka seperti 'hey... i want to share something...', dan mereka akan dengan senang hati lend you a shoulder and an ear to listen. Instead of wishing 'ah harusnya kan dia tau gwe lagi ada masalah', why don't you start with a simple bbm or a call telling that you're not in good condition. And i guarantee, your friends will definitely help you. Gwe sama temen-temen deket gwe pun begitu, kalau ada yang butuh di share, i just bbm her with a super long bbm, gwe lagi blablabla, trus masa ya blablabla, i will tell her lots things, dan satu hal, dalam kamus pertemanan sesungguhnya, gak ada istilah 'aduh gwe takut ngerepotin dia dengan cerita/masalah/curhatan gwe'. Note this thing. That's what friends are for! That's what friends are supposed to do.

Kenapa good friends diibaratkan dengan bintang? Karena ada beberapa malam dimana bintang itu sama sekali gak kelihatan di langit, sama sekali. Tapi, apa berarti bintang itu ninggalin langit? dan pindah ke lautan? nope. It's still there! You just have to seek for it.. (entah pakai teropong, atau apalah).  And one thing for sure, the stars are always be there!!

ps: keseribusembilanratuslimapuluhsekian kalinya i've told you, my dear friend.... Happiness is a choice, ada ribuaaaaaaaaaaaaaaan juta orang diluar sana yang have worse parents than we have, have worse physical condition that we are, have no place to live, have nobody to talk with, or even have to pay just to breath. Let's try to accept things as they are, accept people as they are, and even more, accept YOURSELF as you really are. :")

*i'm still trying too... accept my family as they are, accept me as who i really am, accept my condition as what God made it.. and yes, you are not alone. 

It's not about being someone else, it's about being the best of you that you can be. When you sit around complaining, that nothing exciting ever happens in your life. All the good parts are passing you by. Life will test your faith, that's the way it supposed to be. But God will be there for us, no matter how far we stray. -Me again


2 comments:

Kezia Margaret said...

Tin. gue setuju nihhh..hehehe. yg bagian 'duh harusnya dia tau gue lagi in a bad condition' itu kan naluri dasar seorang wanita..hehehe. tapi kita jg harus belajar bahwa temen2 kita bukan dukun, bukan Tuhan yg mengenal kita luar dan dalam.hahaha.

well, accepting ourself just the way us trnyata menjadi prgumulan stiap orang yaa.hehehe.

christine natalia said...

yapp! accepting ourself (include physically and family matters) mungkin jadi permasalahan anak muda nomor 1 kayaknya..