12 March 2013

Datanglah dengan berani

Gwe adalah tipikal orang yang paling gampang diserang dengan cara intimidasi. Gwe dengan mudahnya akan merasa terintimidasi, which is, the most ampuh nya trik-trik iblis. Salah satunya adalah intimidasi buat berdoa. Setiap gwe abis berantem sama nyokap, atau cekcok sama bokap, atau ketika abis ngelakuin suatu kesalahan, gwe pasti bakalan males banget buat berdoa, muji dan nyembah Tuhan. Bukan karena gak pengen, tapi mostly karena gwe merasa gwe gak layak. Wong abis berantem, gak usah sok lari ke Tuhan, kayak Tuhan mau nerima lo aja.... Iya, gwe merasanya kayak gitu (seringkali).

Beberapa hari ini gwe lagi baca satu bukunya Joyce Meyer yang judulnya the power of simple prayer. Bukunya bagus, and i suggest yang lagi mau baca buku, boleh beli yang ini. Dan dalam satu sub-babnya, judulnya 'Datanglah dengan berani'

Roma 8:26 mengatakan, '.... sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa...' Kadang-kadang kita tidak menghampiri Tuhan dengan percaya karena kita merasa begitu tidak berharga atau terhukum atau malu. Kadang-kadang kita pikir Ia tidak benar-benar mau menolong kita, yang merupakan satu lagi manifestasi perasaan tidak berharga. Beberapa orang hanya berdoa pada hari-hari ketika mereka pikir Tuhan harus seetuju dengan mereka karena mereka sudah 'baik' hari ini! Semua ide ini adalah kebohongan dari musuh. 

... Ketika kita bergumul dengan perasaan tidak berharga, yang perlu kita lakukan hanyalah meminta Roh Kudus untuk menolong kita, karena 'Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah (Roma 8:16-17)

Karena kita adalah anak-anak dan ahli waris Tuhan, kita dapat melakukan persis seperti yang Ibrani 4:16 katakan, 'Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya'. Salah satu alasan utama orang tidak berdoa dan enggan meminta kepada Tuhan apa yang mereka butuhkan dan inginkan adalah karena mereka tidak merasa layak. Mereka tidak merasa nyaman mengenai diri mereka sendiri, mereka tidak merasa bahwa mereka cukup rohani, mereka tidak yakin apakah mereka berhak atau tidak meminta Tuhan memberkati mereka, karena mereka 'selama ini jahat'. Ini terjadi ketika seseorang belum memahami realitas dari pengampunan dan kasih karunia-Nya yang memungkinkan berkatNya mengalir ketika kita bahkan telah melakukan kesalahan.

Jleb! Tuhan kita bukan Tuhan yang pendendam, bukan Tuhan yang otoriter, bukan Tuhan yang gak sayang lagi sama kita kalau kita buat salah. Seiring berjalannya waktu, gwe belajar dan mengalami langsung, Tuhan itu Bapa yang supeer baik, Bapa yang Maha Pengampun, Bapa yang siap memeluk kita disaat kita sedang merasa hina-hinanya. 
Dan kemudian, gwe belajar, disaat gwe ada di titik gwe merasa sangat gak pengen dan gak layak untuk berdoa, di saat itulah gwe butuh untuk berdoa. Then biasanya after conflict, gwe cuma bisa meluk guling di kamar, tell Him what just happened..... simply say sorry, dan yang biasanya diikutin dengan 'abis si ini begitu Tuhan, si itu begitu, aku merasa blablabla...' dan you know what, God is listening, and He cares for you, for me, for everyone. 

So, yeah, mari sama-sama semakin hari semakin belajar, betapa Tuhan peduli dengan segala sesuatunya, dan yang kita butuhkan cuma berdoa. Berdoa gak harus berlutut, tutup mata, lipat tangan, dan berbahasa yang puitis, but simply tell Him what just happened. Itu termasuk doa koq.. :)) Jadi mulai sekarang, kita, kamu dan aku, jangan mau lagi diboooongin sama iblis yang mengintimidasi kita dengan perasaan 'gak layak' buat doa ya, di mata Tuhan, gak ada tuh kata gak layak-gak layakan buat anak-anakNya yang rindu ketemu Dia :")

4 comments:

KeZia Margaret said...

setojooooooo

Novi Kurniadi said...

WOW! Very encouraging! :)

christine natalia said...

thankk you :))

venny cinny said...

feel blessed! many thanks! :)